Artikel Terbaru

Handphone dalam Catatan Kriminal #2

Pos Metro, Senin 9 Agustus 2010
Pengin HP Bagus, Saparudin Dibui

Batam, Metro: Saparudin (18) terpaksa berurusan dengan polisi lantaran ingin memiliki hape yang lebih bagus. Pasalnya, setelah menukar hapenya dengan hape yang lebih bagus di konter milik Orianto (19), warga Sei Kasam RT 003/ RW 002 Nongsa ini ngacir begitu saja tanpa membayar selisih harga hape tersebut.

Informasi yang dihimpun Pos Metro, ikhwal itu terjadi Rabu (4/8) sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu, Saparudin diketahui mendatangi konter hape yang berada di kawasan Top 100 Jodoh milik Orianto.

Sang pemilik konter pun tak curiga dengan kedatangan Saparudin. Apalagi, saat itu, Saparudin mengaku ingin menukar hapenya dengan yang lebih bagus.

Terjadilah transaksi pertukaran hape. “Hapenya saya periksa,” kata Orianto membuat laporan ke polisi. Saat itu, Saparudin juga sibuk menimang hape yang ditawarkan korbannya.

Terjadi kesepakatan kalau Saparudin harus menambah Rp 350 ribu. Namun, diam-diam, tanpa sepengetahuan korbannya, Saparudin memilih ngacir ke konter sebelah. Setelah itu, ia pun mencoba kabur.

Namun atas kesigapan korbannya, Saparudin terpaksa ditangkap dan meringkuk di kantor polisi. (chi)

Handphone dalam Catatan Kriminal #1

Pos Metro, Senin 9 Agustus 2010

Penjual Pulsa Polisikan Tetangga: Usai Diisi Pulsa, Kok Kabur

Batuaji, Metro: Banyak modus penipuan yang dilakukan penjahat. Dengan berpura-pura mengisi pulsa, pelaku berhasil memperdayai korban. Setelah korbannya mengisikan pulsa ke nomor pelaku, pelaku langsung kabur. Seperti menimpa Rudi (25), pria yang tinggal di warungnya di Kompleks Ruko Putra Jaya di Batuaji, Sabtu (7/8). Korban harus merugi ratusan ribu akibat perbuatan Mar (20). Mar yang terhitung masih tetangganya itu diduga telah tega menipu Rudi dengan modus membeli pulsa. Namun pada saat harus membayar Mar malah nyelonong kabur.

Di depan petugas, Rudi mengaku sangat kesal akan kelakuan Mar. Bahkan tak ada firasat apapun beberapa saat sebelum Mar melakukan aksinya. “Dia memang pertama bilangnya mau beli pulsa,” ujar Rudi kepada polisi. Nah setelah dihitung-hitung, rupanya Rudi sudah melakukan pengisian pulsa sebanyak enam kali dengan nilai nominal pulsa Rp 100 ribu.

Usai memastikan kalau pulsanya sudah masuk, Mar memencet-mencet hapenya. Tak curiga, Rudi hanya diam saja sambil membenahi barang dagangannya serta membuat nota pembelian. Namun bukan main terkejutnya pria yang siang itu diantar ke kantor polisi oleh keluarganya. Pasalnya, bukannya langsung membayar uang pulsa, namun mendadak Mar nyelonong pergi.

Beralasan mau ke toilet, ternyata Mar malah minggat tak balik lagi. Rudi yang sudah kadung rugi, kesal dan langsung mengadukan masalah ini ke keluarganya hingga akhirnya membuat laporan ke polisi. Usai membuat laporan siang kemarin, Rudi masih nampak berada di ruang penyidik untuk memberikan keterangan. (tjo)

Sesampainya di Batam

oleh Nuraini Juliastuti

Selama melakukan riset di Batam sepanjang Agustus ini, kami tinggal di lantai atas salah satu ruko yang terletak di kawasan bernama Nagoya Hill Superblock. Apa itu Nagoya Hill Superblock? Ia adalah sebuah kompleks berisi sebuah mall raksasa berbentuk segi empat bernama Nagoya Hill, yang ketiga sisinya dikelilingi oleh deretan ruko yang diisi oleh bermacam-macam bidang usaha. Di samping kiri ruko yang kami tempati ini adalah kantor kecil provider Axis. Kalau saya melempar pandangan ke kanan, akan terlihat papan nama “Kopi Tiam Nagoya”, tempat para pekerja menghabiskan waktu sarapan sebelum mulai bekerja.

Lanjutkan →



Situs ini menggunakan lisensi Creative Commons Lisence BY-SA-NC.
RSS // Ruang Laba